
Crisis Core merupakan bagian terakhir dari kompilasi saga panjang Final Fantasy VII. Apabila ditilik dari kronologinya, Crisis Core adalah bagian keduanya, dan menceritakan kisah dari Zack Fair; mentor, sahabat, sekaligus identitas yang diambil oleh Cloud dalam game Final Fantasy VII. Setelah mengalami penundaan selama bertahun-tahun, game ini akhirnya dirilis pada September 2007 di Jepang, dan Maret 2008 di Amerika. Sebagai pribadi yang sangat mencintai Final Fantasy VII, saya agak khawatir dengan Crisis Core. Kenapa? Dirge of Cerberus sudah mengecewakan saya, sementara Advent Children - sedahsyat apapun CG yang ditawarkan - tidak memiliki kedalaman cerita ala Final Fantasy VII. Bagaimana dengan Crisis Core?
Kamu akan mengendalikan Zack yang di awal game masih menjadi SOLDIER kelas 2. Zack sangat mengidolakan Angeal, satu di antara tiga SOLDIER terkuat yang pernah ada dalam sejarah (dua lainnya adalah Sephiroth dan Genesis). Setelah Angeal dan Genesis membelot, Zack mulai bertanya-tanya mengenai apa yang sebenarnya menjadi alasan mereka mengkhianati Shin-Ra?
Cerita dalam Final Fantasy VII terbilang sangat sederhana apabila dibandingkan dengan sekuelnya nanti. Tidak ada cerita macam menyelamatkan dunia maupun menghentikan kedatangan meteor dalam Crisis Core. Sesuai dengan judulnya, krisis dalam game ini benar-benar berkisar antara Zack dan orang-orang di sekelilingnya. Walaupun ceritanya sederhana, karakter-karakter dalam Crisis Core membuat jalur ceritanya tetap menarik. Zack sendiri sebagai karakter utama jauh lebih likable dibandingkan Cloud yang ego-sentris dan sok cool. Malahan, bisa dibilang melihat Zack yang sifatnya selalu ceria tumbuh dewasa menjadi sosok SOLDIER sejati di penghujung game merupakan daya tarik sendiri game ini - walau gamer yang pernah memainkan Final Fantasy VII pasti sudah tahu nasib tragis Zack.
Bicara soal audio visualnya, Crisis Core layak diacungi jempol. Kalau kalian tidak sabar menunggu remake Final Fantasy VII di PS3 (itupun kalau rumornya benar) maka puaskan diri menjelajahi Midgar, Wutai, dan beberapa tempat legendaris lain yang sudah dipermak ulang di game ini. Musiknya sendiri sudah tidak dipegang oleh Nobuo Uematsu melainkan oleh Takeharu Ishimoto dengan bantuan Kazuhiko Toyama di beberapa track tertentu. Secara keseluruhan, track dalam Crisis Core masih mendaur ulang musik-musik dalam Final Fantasy VII walau Ishimoto berhasil menambahkan beberapa musiknya sendiri (The Price of Freedom is AWESOME!). Why, lagu ending game ini yang dinyanyikan oleh Ayaka, merupakan favorit saya dibandingkan dengan Redemption-nya Gackt untuk Dirge of Cerberus ataupun Calling untuk Advent Children.
Gameplay dalam Crisis Core berbeda 180 derajat dengan Final Fantasy VII. Membuang jauh-jauh sistem turn-based, Crisis Core mengambil genre Action RPG. Itu berarti kamu akan mengendalikan Zack (hanya satu orang saja) dalam battle (Battle sendiri masih terjadi secara random). Di dalam battle, kamu bisa menggerakkan Zack dalam arena yang terbatas untuk menyerang musuh, menghindari serangan mereka, sampai mengeluarkan magic. Satu sistem tambahan lain adalah Digital Mind Wave D(MW), sebuah sistem bagaikan mesin slot di kasino yang menentukan efek-efek tambahan dalam pertarungan seperti menaikkan HP Zack atau memicu terjadinya Limit Break, sampai menaikkan level Zack. Walau naik level terasa seperti random dalam game ini, Tetsuya Nomura selaku penciptanya mengakui bahwa ada hitung-hitungan di belakang putaran DMW untuk menentukan level up tersebut. Walau beberapa kritik menyerang sistem DMW, semua tetap mengakui bahwa penggunaan DMW sangat efektif untuk menciptakan scene klimaks yang sangat memorable dan emosional (kalian yang sudah pernah menamatkannya tentu mengerti apa yang saya maksud). Misi-misi yang bisa diambil Zack setiap berada di save point juga memberi game ini kesan portable. Setiap kamu di dalam mobil atau kereta, mengakses misi di save point, menyelesaikannya (karena tiap misi hanya berkisar 5 - 10 menit), lalu mensave ulang memberimu perasaan puas karena bisa menambah pencapaianmu - walau sedikit.
Singkat kata, Crisis Core berhasil menjadi sekuel (atau prekuel) yang lepas dari bayang-bayang Final Fantasy VII. Ia adalah sebuah game yang bisa dinikmati oleh RPGer manapun, terlepas apakah mereka pernah tidaknya memainkan Final Fantasy VII. It certainly is one of the best PSP game in the market.
